Seni ukir di Jawa Timur memiliki keunikan tersendiri yang dipengaruhi oleh budaya lokal dan nilai-nilai estetika masyarakat setempat. Ukiran dari Jawa Timur banyak ditemukan dalam bentuk hiasan rumah, perabotan, patung, dan benda-benda seni lainnya, yang menonjolkan pola geometris, flora, fauna, dan cerita mitologis. Berikut adalah beberapa bentuk dan jenis seni ukir yang khas dari Jawa Timur:
1. Ukiran Kayu Madura
- Madura dikenal sebagai salah satu pusat seni ukir di Jawa Timur. Ukiran Madura biasanya penuh dengan warna yang mencolok, seperti merah, hijau, biru, dan emas, dan memiliki pola yang kompleks serta detail yang rumit. Tema yang diangkat sering kali berupa motif flora dan fauna, pola geometris, atau tokoh-tokoh mitologi.
- Ukiran ini sering terlihat pada perabotan seperti pintu, jendela, meja, kursi, dan bahkan pada perahu tradisional (perahu “sandeq”) yang digunakan oleh masyarakat Madura.
2. Ukiran Gajah Oling Banyuwangi
- Banyuwangi memiliki motif khas yang disebut "Gajah Oling," yang melambangkan kekuatan dan kebijaksanaan. Motif ini berbentuk pola lengkung menyerupai huruf “S” dan sering dihiasi dengan motif flora di sekitarnya.
- Motif Gajah Oling biasanya digunakan dalam batik, namun juga diaplikasikan dalam seni ukir kayu dan hiasan-hiasan rumah. Motif ini sangat dihargai karena memiliki nilai spiritual bagi masyarakat Banyuwangi.
3. Ukiran Blambangan
- Di daerah Blambangan (Banyuwangi), seni ukir juga menjadi bagian penting dari budaya lokal. Ukiran Blambangan biasanya memiliki motif yang menggambarkan kehidupan alam sekitar, seperti dedaunan, bunga, dan hewan-hewan yang sering ditemui di daerah tersebut.
- Bentuk ukiran Blambangan sederhana namun penuh makna, sering digunakan pada hiasan rumah adat, tiang penyangga, dan gerbang rumah.
4. Ukiran Reog Ponorogo
- Reog Ponorogo tidak hanya terkenal sebagai seni pertunjukan, tetapi juga memiliki seni ukir khas. Topeng Reog, terutama topeng “singa barong” dan karakter lainnya, diukir dengan detail tinggi untuk menampilkan karakter yang kuat dan magis.
- Ukiran Reog ini dibuat dari kayu berkualitas seperti kayu waru atau kayu nangka dan sering dihiasi dengan bulu merak asli serta warna-warna cerah untuk memberi kesan megah.
5. Ukiran Tuban
- Tuban memiliki seni ukir yang cenderung mengedepankan motif sederhana namun klasik. Ukiran ini banyak ditemui pada rumah adat atau bangunan tua di Tuban, dengan motif yang terinspirasi dari alam dan kehidupan sehari-hari.
- Seni ukir dari Tuban juga diterapkan pada peralatan rumah tangga dan perabot seperti lemari dan meja, dengan ciri khas ukiran yang tidak terlalu rumit namun elegan.
6. Ukiran Mojokerto dan Majapahit
- Daerah Mojokerto memiliki sejarah seni ukir yang terkait dengan kerajaan Majapahit. Banyak motif ukiran di sini terinspirasi dari peninggalan arkeologi Majapahit, seperti motif bunga teratai, patra (daun), dan cerita wayang.
- Seni ukir ini banyak terlihat pada candi-candi dan bangunan bersejarah di Mojokerto. Pengaruh Majapahit yang kuat masih dapat dilihat dalam ukiran pada pintu, gerbang, dan ornamen bangunan lain di kawasan ini.
7. Ukiran Batu di Jawa Timur
- Selain ukiran kayu, seni ukir batu juga berkembang di Jawa Timur, khususnya di daerah-daerah yang memiliki batu andesit atau batu keras lainnya. Seni ukir batu ini biasanya diaplikasikan pada candi dan patung-patung besar.
- Motif ukiran batu sering mencakup tokoh-tokoh dewa dan dewi Hindu-Buddha, serta pola-pola hiasan seperti flora dan fauna. Candi Singosari, Candi Jawi, dan Candi Bajang Ratu adalah contoh situs yang menampilkan seni ukir batu Jawa Timur yang megah.
Ciri Khas Seni Ukir Jawa Timur
Seni ukir Jawa Timur menonjolkan pola-pola yang tegas dan sering kali penuh warna. Ukiran ini mencerminkan keindahan alam dan kehidupan masyarakat setempat, serta memiliki ciri khas sebagai berikut:
- Pola dan Motif: Seni ukir Jawa Timur sering mengangkat motif alam seperti bunga, daun, burung, dan hewan-hewan tertentu. Selain itu, terdapat juga pola geometris dan motif mitologis yang diwariskan secara turun-temurun.
- Warna Cerah dan Berani: Beberapa daerah seperti Madura terkenal dengan ukiran yang dicat dengan warna cerah seperti merah, hijau, dan emas, menciptakan tampilan yang mencolok dan menarik perhatian.
- Detail yang Halus: Seni ukir Jawa Timur sangat memperhatikan detail. Misalnya, dalam ukiran topeng Reog atau motif Gajah Oling, detail-detail kecil dibuat dengan hati-hati untuk menghasilkan ukiran yang hidup.
Fungsi dan Nilai Seni Ukir Jawa Timur
Seni ukir Jawa Timur tidak hanya memiliki nilai estetika tetapi juga nilai sosial dan spiritual. Banyak ukiran yang dipercayai memiliki makna simbolis atau membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Seni ukir juga menjadi bagian dari identitas budaya lokal dan merupakan warisan yang terus dipertahankan hingga saat ini.
Dengan segala keindahan dan maknanya, seni ukir Jawa Timur menjadi salah satu bentuk ekspresi budaya yang kaya dan mengakar dalam kehidupan masyarakat, dari hiasan rumah hingga patung-patung yang menghiasi tempat-tempat suci.